Kamis, 24 Desember 2009


Suatu hari, kAHAR yang masih duduk di kelas 5 SD mendatangi ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Si Ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang diberikan oleh anak tercintanya itu dan membacanya.

Tagihan ongkos upah membantu Ibu :
1. Membantu pergi ke warung : Rp 10.000
2. Menjaga adik : Rp 10.000
3. Membuang sampah : Rp 5.000
4. Membereskan tempat tidur : Rp 5.000
5. Menyiram tanaman : Rp 15.000
6. Menyapu halaman : Rp 15.000
Total : Rp 60.000

Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang KAHAR yang raut wajahnya mulai berbinar. Si Ibu maklum dan amat senang dengan kepandaian anaknya “bertransaksi”, karena memang Kahar dididik untuk bisa berbisnis agar kelak bisa hidup mandiri dan bisa berbagi kepada sesama. Lalu dengan tetap tersenyum Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.

Tagihan ongkos Ibu membesarkan Kahar :
1. Ongkos mengandung selama 9 bulan : GRATIS
2. Ongkos menyusui selama 2 tahun : GRATIS
3. Ongkos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS
3. Ongkos airmata yang menetes karenamu: GRATIS
4. Ongkos khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu: GRATIS
5. Ongkos menyediakan makan, minum, pakaian & keperluanmu: GRATIS
Total keseluruhan Nilai Kasih Sayangku : GRATIS”

Airmata si Kahar kontan berlinang setelah membaca nota “pembayaran” ibunya tersebut. Kahar menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Kahar sayang ibu” . Kemudian Kahar mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: “TELAH DIBAYAR LUNAS !!” dan menyerahkan kepada ibunya sembari memberi bonus sejuta kecupan buat Ibunya.