TANJUNG UNCANG RUSUH
38 MOBIL RUSAK, 9 KARYAWAN LUKA, GUDANG DAN KANTOR DRYDOCK DIBAKAR.
Kerusuhan pecah di PT DRYDOCK World Graha, Tanjung Uncang, Batam. 9 pekerja perusahaan galang kapal itu luka parah. 2 org Indonesia, 6 pekerja berdarah India. Sedikitnya 38 mobil rusak berat, 5 diantarax dibakar. …
Tak hanya itu, lantai dasar gedung manajemen DRYDOCK juga dibakar dan menghanguskan dokumen penting perusahaan itu.
Gudang penyimpanan berbagai bahan dan perallatan yg brseblhn dgnb gdg manajemen jg terbkr. Ruang departemen Quality Control (QC) jg tak luput dr aksi pengrusakan. Kaca-kaca dan seemly peralatan krj diruangan itu hancur.
Kerusuhan ini pech sekitar pukul07.00 WIB, kamis (22/4/2010) saat para pekerja mask pagi bru sj memulai aktivitasx. Termask sejmlah petinggi dimasg2 departemen diperusahaan itu, b aru saja menggelar rapat pagi.
Salah satunya, bagian kelistrikan proyek L205. Pagi itu mereka menggelar rapat pagi disalah satu ruang gedung manajemen. Druang trsbt hadir para Supervisor, baik berkwarganegaraan Indonesia maupun pekerja Asing (WNA) berdarah India, Bangladesh, Filipina, Vietnam, dan secular pekerja Asing lainnx.
Entah apa yg salah tiba2 salah satu SUPERVISOR bagian kelistrikan berdarah India, Ganesh mengeluarkan kata2 kasar dengan menyebt. “ All Indonesian stupid” ( Semua orang Indonesia bodoh). Umpatan ini membuat SUPERVISOR berkewrganegaran Indonesia yg hadir diruangn itu naik pitam dan nyaris adu jotos. Tapi situasi panas itu sempat diredam.
Hanya saja, umpatan serupa kembali dilontarkan Ganesh saat mereka berada dikapal L205 yg sdg dlm tahap pangram. Dia memaki pekerja WNI dengan mengatkan :” 99 persen Indonesian Stupid. “
Iya, dia SUPERVISOR electrical,” ujar Ari, salah seorang pekerja subkon di DRYDOCK.
Makian itu spontan menyulut emosi pekerj, WNI lainnx. Adu jotos pun tak terhindarkan antara pekerja Asing brdarah India dengan karyawan WNI-yg menu rut mereka sdh sering mndapat hinaan serupa. Kalau topi ini bisa ngomong, dia akan ngomong kalau tiap hari kita ini dimaki2 BODOH dan sebutan lainnx,”ujar Ari, dr departemen Quality Control.
Hinaan itupun dgn cepat menyebar kesekitar 10.000 pekerja (termasuk karyawan subkon) DRYDOCK yg masuk pagi itu. Total karyawan DRYDOCK sendiri sekitar 15.000 orang. Mereka pun bergerak mencari rekan kerja mereka yg berdarah India. Mereka meminta agar pekerjaAsing berdarah India hengkang dari Batam.
Menggunakan cat semprot, beberapa karyawan menuliskan permintaan agar WNA berdarah India keluar dari Batam. “We want to India people move out”, tulisan itu terpampang di dinding gedung owner disamping gedung manajemen.
Kemrhn pekerja yg mers dilecehkan itu kian membuncah.Mobil sejumlah PETINGGI
Drydock yg terparkir di depan gedung manajemen dan gedung owner, baik di belakang maupun di depan gedung jadi sasaran Selain memecahkan kaca dan merusak badan mobil,mereka juga membakar dia antaranya.Pantauan Batam pos di lokasi rusuh, ada 38 mobil berbagai merek, termasuk mobil mewah rusak berat.5dri 38 mobil itu habis terbakar. Hanya bebrp mobil yg bertuliskan “Indonesia punya ’’ yg selmt dr aksi pembakaran.
Selain mobil,pekrja yg marah membarah itu juga merusak kursi, meja dan computer yg ada di Gedung manajemen. Mereka bahkan menyulut api keruangan HRD setelah memecahkan kaca di lantai dasar. Api dgn cepat menyambar dokumendokumen yg minimum di meja kerja ruangan terse but. Satpamperusahaan itu tak kuasa menahan emosi para pekerja .
Beberapa pekerja di bagian manajemen, berhamburan keluAR setelah melihat asap tebal dari lantai dasar. Sementara, pekrj Asing, Khususx India yg takut dihakimi, memilih smbxi digedg manajemen dan gedung owner, serta bbrp ruangan lainnya dilantai 2 dan 3 yg dinili aman.
Bbrp diantara mereka panik dan nekt loncat dari lantai 2 dan 3, bahkan seorag pekerja Asing berdrh India ada yg patah kaki setelh terpeleset saat mncoba kabur dr lantai 3.
Blum puas Mubarak gedung manajemen, pekrj yg masih mengamuk Mubarak gedung logistik berisi material dan tabung gas. Kepulan asap mengepung DRYDOCK. Sesekali Tredegar suara ledkn dari ruang terse but.
Sekitr 30 menit bara diperusahaan milik pemodal asal Uni Emirate Arab itu meletus, 1 kompi Brimop Polda Kepri tiba dilokasi bersama satu pleton anggota samapta Poltabes barreling dan Polda KEPRI. Kemudian disusul 2 pleton TNI AD dari Yonif 134 Tuah Sakti dan tiga unit mobil kebkrn.
Brimop yg datag langsung menghalau karyawan keluar kawasan DRYDOCK dan mengamankan karyawan Asing, khususx yg berdrh India. Sementara petugas pemadaman internal (bagian safety) DRYDOCK berusaha memadamkan api dilantai dasar gedung manajemen.
Sekitr 1 jam kemudian, karyawan bersedia mundur dan keluar dari area DRYDOCK, namun mereka mash trus meneriakan agr org2 India kaluar dari t4 persembunyian mereka.”keluar kau India,” teriak ribuan pekerja.
Sementara itu Brimop terus menyisir gedung manajemen dan gedung owner serta gedung lainx t4 pekerja Asing smbuxi. 1PER 1 pekerja Asing itu dievkuasi kemobil polisi degn kawalan ketat Brimop. Termask pekrja Asing berdarah Bangladesh, Vietnam & pekrja Asing laix, sblum dievkuasi lewt jlr laut.
@ DI EVAKUASI LEWAT LAUT @
PEKERJA Asing DRYDOCK yg bersmbuxi digedung manajemen perusahaan itu, 1per 1 dievkuasi oleh Brimop Polda KEPRI. Mereka dismbuxikan dimobil Brimob kepada rekannya.
Mobil Brimop kemudian bergerak kedermaga DRYDOCK. Sekitar 100 mtr dr dermg, 200-an pekerja Asing ini devalues menggunakan kapal patroli, speedboat dan pancung milik Ditpolair Polda KEPRI. Termask yg luka2 akibat bentrok dgn karyawan.
@ WN INDIA JADI TERSANGKA @
Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan berjanji akin mengusut tuntas masalah Kerch yg bermuara pd trbakarx sebagian kantor DRYDOCK. 1 wrga ngr India bernama Ganesh ditetapkan sebagai TERSANGKA.
“kami tlh menetpkan WN India sebagai tersangka. Inisial “G”. dia diduga menghina sesama pekerja yg memicu trjadix kericuhaN ITU.”UNGKAP Leonidas kepada Batam Pos.
Dia mgtkn, G itu bakal diknkan pasl panhuman karn akibat ucapnx itu menimbulkn kemrahn pd sesama pekerja. Leonidas juga mebrikan rekan kerja G yg mndengar langsung kata2 hinaan yg disampaikan tuk Umbrian kesksian diMapoltabes Barelang.
Leonidas mengatakn, situasi kemanan dikawsn DRYDOCKs telh aman terkendali. Namun apart keamanan masih mengamankan kawasan SHIPYARD tersbt hingga batas waktu yg blm ditetapkan.
Situasix tlh kondusif, Batam kini terkendali pasca peristiwa itu.”tuturnya.
Leonidas mengskn, tdk ada korban tewas dalam Kerchn yg melibtkan sekitar 10.000 pekerja itu. Tapi ada 9 org yg terluka. 3 diantarax tlh diiznkan plg kerumah dan lainx mash dirawat intensif dirumah sakit.
“saya pastikan tak ada korban yang meninggal hingga saat ini,” ungkap perwira dengan 3 melati dipundaknya itu.
Sementara itu, sumber resmi dikepolisian menuturkan untuk mengamankan Batam pascakerichn DRYDOCKs, Polda Pekanbaru mengirimkn 100 personel Brimop tuk mmbNTU PERSONEL KEPOLISIAN di Batam.
@ ENAM ORANG KRITIS DI RSAB ( RUMAH SAKIT AWAL BROSS) @
Tgl 22 April 2010, pihak RSAB telah mnerima dan merawt 6 pekerja PT DRYDOCKS yg luka parah. Sementara, 3 lainx dirawat dibebrp rmh sakit terdekat.
2 dari 6 yg kritis itu WNI, yakni Lodewik Kalalo dan Patrik susanto. Namun keduanya bukan korban anarkisme sesama pekerja DRYDOCKS, tapi mereka mengalami patah kaki akibat berusaha eloped dari lantai 3 gedg manjmn, setelah api mengepung gedg milk PT DRYDOCKS tersbt.
Kaduax manurt dia bukan karyawan PT DRYDOCKS tapi karyawn PT MASTER MARINE, owner kapal l205 yg sdg diperbaiki diperusahaan tsbt. Kehadrn ke-2 korban dilantai 3 itu tuk mnghadiri rapat antara pemilik kapal dengan DRYDOCKS.
Selain ke-2nya, ada4 kryawan DRYDOCKS berkewarganegaraan India yg mash kritis dan dirawat intensif diurnal sakit. Mereka rata2 mengalami luka pada kepala, tangan & kaki akibat dihantam benda tumpul saat adu jotos dengan pekerja yg mereka maki” stupid”.
Para korban itu antara lain Prabaharan, Vee Rendra Kumar, E>N. Biju & Arumugan. “ Mereka masih dalam penanganan,” ujar Dr Ingrid Sitawidjaja, dokter RSAB yg menangani korban.
Namun Ingrid enggan membeberkan kondisi luka yg didera 6 korban trsbt dgn alas an mash dalam perawatan dokter rumah sakit.
@ ISU SWEEPING @
Amukan ribuan pekerja sempat reda setelah Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas méngjak mereka berdialog. Kapoltabes Bahkan berjanji menindak tegas pekerjA asING Yg menghina pekerja local.” saya akin minta pekerja Asing yg menybt semua orang Indonesia bodoh>“ katanya dengan pengrs suara.
Janji itu disambut tepuk tangan oleh pekerja, sementara dialog berlangsung, secular pekerja menriakkan kata2 provocative. Mereka méngjk pekerja melakkn sweeping trhadap warga India, meski tak ditanggapi. Namun isu trsbt
Merebak sangat cpt di Tanjung Uncang, kawasn industri yg banyak mempekerjakan tenaga Asing berdarah India.
Sedikitx 170 pekrja ketrunn India diapason trsbt meningglkan pekerjanx pagi itu. Scr bergerombol mereka diangkut Mapolda Kepri di Nongsa. Selain 170 yg Dionysian diMApolda, 44 lainnx ke Poltabes Barelang, jg tuk minta perlindgn.
“tolong pak, istri saya ada dirumah Batu Aji. Dia ketaktn. Tolong Bantu bawa dia kesini,” kata Iqbal Ibrahim, 32, pekerja berkwargangraan Bangladesh kepada polisi di Ampolda Kepri dgn bhs inggrs seadnx.
Menurt Iqbal, selain istri ada jg saudarx yg terkurug dlm rmh kontrakan rumah di Batuaji.” mereka tak berani keluaR rumh karena takut kena sweeping,” ujarx
. Dgn expresi wjh cemas.
Iqbal bekerja di PT Naninda Drydock, perusahaan shipyard yg berloksi tk jauh dari meletusnya kericuhan. Dia mgatkan, situasi Naninda Drydocks pagi itu baik2 sj. Keribtn tk sampai merambat ke Naninda. Tapi sy dgr mereka mau sweeping, jd sy bersm tmn lainx meningglkn Peterman & mncari perlindgn polisi.” ujar lelaki yg terus memainkan ponsel.
iqbal blm tahu bagaiman nasibx kedepan. “mudah2an cpt selesai & sy bias bkrj lg. sy bnr2 tak punya maslh,”tukasnya.
Semntra itu, hingga pada saat tg 22 April 2010 ratusan warga India di Batam exodus keSingapura lewat pelabuhan Nongsa Point Marina, Batam Centre & Sekupang. ( Jawaria, A.md)